Serikat Pekerja Internasional Tetap Akui SPSI Pimpinan Jacob Nuwa Wea
SELURUH serikat pekerja dari berbagai negara di Asia dan Australia tetap mengakui legalitas Jacob Nuwa Wea sebagai Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan tidak mengakui KSPSI pimpinan Sjukur Sarto.
Penegasan ini diungkapkan Ketua DPP KSPSI, Mathias Tambing, saat menghadiri kongres NTUC (National Trade Union Congres Konfederasi Serikat Pekerja Singapura) 2007 di Singapura awal pekan lalu. Kedatangan Mathias dalam kongres NTUC di Singapura mewakili Ketua Umum DPP KSPSI Jacob Nuwa Wea.
Dalam kongres yang juga dihadiri hampir seluruh ketua serikat buruh di Asia, Australia dan Selandia Baru, Presiden NTUC John De Payva menandaskan NTUC tetap mengakui legalitas Jacob Nuwa Wea sebagai pimpinan KSPSI.
Mendengar pernyataan ini, seluruh ketua serikat buruh internasional yang hadir memberikan tepuk tangan meriah sebagai solidaritas dukungan kepada Jacob, kata Mathias Tambing di Jakarta, akhir pekan lalu, setibanya dari Singapura.
Dikatakan pimpinan NTUC mengaku mengenal Jacob sebelum menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sebagai akitivis buruh Jacob dinilai banyak berjasa dalam pengembangan SPSI.
Tidak mungkin Jacob mengkhianati perjuangan SPSI, karena nama Jacob menjadi besar melalui perjuangannya membela buruh, ujar Mathias Tambing mengutip ucapan John De Payva.
Dalam kesempatan itu Presiden NTUC mengirim salam hangat kepada Jacob Nuwa Wea yang dinilai sebagai sahabat karib dalam membela perjuangan buruh.
Sekali lagi, kami tetap mengakui legalitas Jacob Nuwa Wea sebagai pimpinan KSPSI yang sah, katanya yang kemudian juga mendapat applaus dari segenap pimpinan serikat buruh dari berbagai negara yang berkumpul di Singapura.
Dukungan dari Singapura ini, menurut Mathias Tambing yang juga Sekjen Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI), merupakan sinyal kuat bahwa Jacob tetap mendapat dukungan internasional sampai penyelenggaraan Kongres KSPSI ke-7 pada Februari 2008.
Kerajaan bisnis
Dalam kunjungan tiga hari di Singapura, Ketua DPP KSPSI Mathias Tambing selain meninjau gedung NTUC yang megah di tepi pantai, juga mendapat kesempatan melihat perkembangan berbagai kerajaan bisnis yang dikendalikan NTUC. Bisnis yang sangat menonjol bergerak di bidang transportasi, perdagangan, dan saham.
Dalam pembicaraan dengan pimpinan NTUC, Mathias Tambing mengaku kagum dengan sistem pengembangan organisasi buruh yang dikelola secara profesional. Sehingga mampu memiliki sejumlah usaha bisnis yang manfaatnya dapat dirasakan seluruh anggota yang jumlahnya satu juta orang.
NTUC yang merupakan gabungan dari puluhan serikat buruh di Singapura, kata Mathias Tambing, keberadaraannya sangat diperhitungkan oleh pemerintah setempat. Bahkan ikut menentukan tarif barang perdagangan.
Ia berpendapat SPSI akan mampu berkembang jika mau mengubah visinya, sehingga organisasi buruh dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh anggota. Untuk itu, iuran anggota perlu digalakkan demi kemajuan organisasi.
Kalau sekarang anggota terpaksa membayar iuran karena takut tidak diakui keanggotaannya, secara bertahap nanti harus dibalik bahwa kesadaran anggota membayar iuran semakin tinggi karena takut tidak dapat merasakan manfaat menjadi anggota SPSI, tuturnya.
