Polemik BPJS juga Memecah Belah Kalangan Pekerja
RUU Badan Peyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak hanya membuat perdebatan antara Pemerintah dan DPR. Bahkan, ini memecah serikat pekerja menjadi beberapa kubu.
"Sekarang itu memang terpecah (serikat pekerja)," ujar Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Said Iqbal, saat dihubungi Mediaindonesia.com, Kamis (14/7).
Menurutnya, saat ini ada tiga kubu serikat pekerja yang terpecah akibat perdebatan mengenai peleburan empat BPJS, yakni PT Taspen, PT Asabri, PT Askes dan PT Jamsostek.
"Kubu yang pertama itu KAJS yang setuju dengan jaminan sosial dan pensiun seumur hidup," ujar Iqbal.
Sedangkan, kubu kedua adalah SPN (Serikat Pekerja Nasional), yang kata Iqbal, tidak ingin ada perubahan dalam badan hukum BPJS yang bersifat publik wali amanah.
Sementara itu, lanjut Iqbal, kubu yang ketiga adalah kubu Serikat Pekerja BUMN yang berorientasi ketakutan. Mereka, menurut Iqbal, ketakutan akan di-PHK akibat peleburan BPJS.
"Kalau kubu yang ini menurut saya hanya memikirkan diri sendiri saja," ujarnya.
Polemik mengenai BPJS sendiri saat ini berkutat pada peleburan empat BUMN yang menjadi BPJS. Dari versi pemerintah, akan ada dua BPJS baru untuk melengkapi empat yang sudah ada.
Sementara dari versi DPR meminta agar ada peleburan empat BUMN yang menjadi BPJS secara berkala menjadi dua.
"Nanti akan ad program transformasi BPJS jangka panjang dan pendek," kata Iqbal.
Akan tetapi, menurutnya, versi DPR ini harus dilakukan secara serempak agar aset, program, peserta dan lembaga sinkron. "Ini tidak boleh hilang," imbuhnya.
Di sisi lain, Kubu KAJS, menurut Iqbal menginginkan empat BUMN yang sudah ada dilebur badan hukumnya menjadi Badan hukum publik.
"Jadinya empat BUMN itu menjadi empat BPJS," ujarnya.
Kemarin (13/7), Ketua Umum Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Lukman Hakim juga membenarkan perpecahan suara itu.
"Untuk kali ini memang iya. Tapi untuk beberapa hal yang lain kami tetap satu," ujarnya.
Sumber Berita :
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/07/14/241887/284/1/Waduh-Polemik-BPJS-juga-Memecah-Belah-Kalangan-Pekerja